Mayoritas Bitcoin Ternyata Sudah Tidak Aktif Lebih dari Enam Bulan
Data on-chain mengungkapkan bahwa hampir tiga perempat dari total pasokan Bitcoin yang beredar tetap tersimpan dalam wallet para pemegangnya selama setidaknya enam bulan terakhir.
Berdasarkan data dari HODL Waves Glassnode per 18 Agustus, sekitar 74% dari total pasokan Bitcoin berada dalam kondisi tidak aktif dan tetap tersimpan dalam wallet para pemegang selama lebih dari enam bulan.
Mayoritas holder memilih menyimpan Bitcoin lebih dari enam bulan. Sumber: Unchained/GlassnodeAngka ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan data Glassnode pada 11 Agustus lalu, yang mencatat bahwa hanya sekitar 45% dari total pasokan Bitcoin yang tidak bergerak selama periode yang sama.
Tingginya persentase Bitcoin yang tidak aktif ini mencerminkan kecenderungan holder jangka panjang untuk menyimpan aset mereka dengan harapan kenaikan nilai di masa depan.
Lebih lanjut, penurunan pasokan Bitcoin yang tersedia untuk diperdagangkan di pasar dapat menyebabkan tekanan pada permintaan, yang pada akhirnya dapat mendorong kenaikan harga jika permintaan terus meningkat.
Baca juga: Mayoritas Holder Bitcoin Masih Untung Meskipun Harga BTC Anjlok
Holder Bitcoin Jangka Pendek Masih Mencatat Kerugian
Data dari IntoTheBlock menunjukkan bahwa sekitar 81% dari para holder Bitcoin masih mencatat keuntungan, meskipun harga Bitcoin telah turun sekitar 21% dari rekor tertinggi sepanjang masa di US$73.737 pada Maret menjadi US$58.706 saat artikel ini ditulis.
Adapun sekitar 14% dari pemegang token mengalami kerugian dan 5% sisanya tidak mencatat keuntungan maupun kerugian.
Di sisi lain, analis James Check mencatat bahwa dari total holder yang mengalami kerugian, sekitar lebih dari 80% holder Bitcoin jangka pendek saat ini paling menderita karena mereka membeli Bitcoin dengan harga lebih tinggi dibandingkan harga pasar saat ini.
Ia memperingatkan bahwa kondisi ini dapat memicu penurunan harga lebih lanjut jika para holder jangka pendek tersebut panik dan mulai menjual, seperti yang pernah terjadi pada beberapa tahun sebelumnya.
80% holder Bitcoin jangka pendek mencatat kerugian. Sumber: James Check/XSebagai informasi, holder jangka pendek didefinisikan sebagai mereka yang memegang Bitcoin selama kurang dari 155 hari.
“Situasi ini mirip dengan yang terjadi pada tahun 2018, 2019, dan pertengahan 2021, yang menunjukkan adanya risiko kepanikan di antara investor yang dapat memicu tren bearish,” tulis Check.
Baca juga: Investor Kembali Akumulasi Bitcoin, Tren Bullish Mulai Mencuat
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Kamu mungkin juga menyukai
Penghentian satu jam XRP Ledger memicu perdebatan tentang kompromi konsensus
Penghentian sekitar 64 menit pada XRP Ledger pada Selasa malam memicu perdebatan sengit antara para kritikus dan pendukung jaringan tersebut. CTO Ripple, David Schwartz, mengonfirmasi bahwa XRPL telah kembali beroperasi, tanpa kehilangan dana pengguna — meskipun penyebab masalah tersebut masih dalam penyelidikan.
Pemerasan ransomware turun 35% pada 2024 di tengah tindakan keras bursa kripto dan peningkatan penolakan untuk membayar: Chainalysis
Pembayaran ransomware turun 35% menjadi $813 juta pada tahun 2024 dari $1,25 miliar tahun sebelumnya, menurut laporan kejahatan kripto Chainalysis tahun 2025. Sanksi terhadap puluhan bursa terpusat Rusia dan penurunan pembayaran onchain yang dilakukan oleh korban membantu mengurangi angka pemerasan.
Pasokan Ethereum naik ke level sebelum peningkatan Merge; analis menunjuk pada pembaruan 'blob' Dencun
Ringkasan Cepat Pasokan Ethereum meningkat ke level yang terlihat sebelum pembaruan The Merge pada tahun 2022. Analis menunjuk pada peningkatan Dencun jaringan tahun lalu sebagai penyebab inflasi pasokan ether.
Ondo Finance meluncurkan platform tokenisasi untuk akses onchain terbuka ke sekuritas AS
Sekilas Pandang Ondo Finance meluncurkan platform baru yang bertujuan untuk menawarkan eksposur onchain terhadap sekuritas yang berbasis di AS, seperti saham, obligasi, dan ETF.