Bitget App
Trading lebih cerdas
Beli KriptoPasarPerdaganganFuturesCopyBotsEarn
Holder Bitcoin Semakin Enggan Lepas BTC, Ini Alasannya!

Holder Bitcoin Semakin Enggan Lepas BTC, Ini Alasannya!

CoinvestasiCoinvestasi2024/10/08 12:42
Oleh:Coinvestasi

Data on-chain baru-baru ini menunjukkan bahwa semakin banyak holder Bitcoin (BTC) yang memilih untuk mempertahankan aset mereka, mencerminkan keyakinan yang menguat terhadap potensi jangka panjang aset kripto terbesar di dunia ini.

Berdasarkan data CryptoQuant yang memantau pergerakan suplai holder Bitcoin jangka panjang dan pendek, saat ini hanya sekitar 10% dari pemegang Bitcoin yang berminat untuk menjual BTC mereka. Angka ini mencatat penurunan signifikan dibandingkan dengan tingkat penjualan mencapai 26% pada tahun 2021 dan 64% pada 2013.

Holder Bitcoin Semakin Enggan Lepas BTC, Ini Alasannya! image 0 Siklus pasokan Bitcoin dari holder jangka panjang dan jangka pendek. Sumber: @ AxelAdlerJr /X

Fenomena ini semakin menarik untuk diamati karena Bitcoin sebenarnya telah mengalami penurunan harga yang signifikan mencapai 15% dari rekor tertingginya pada Maret 2024 di US$73.737 menjadi US$62.000 pada Oktober. Kendati demikian, aset kripto ini tetap mencatat kenaikan hingga 123% berdasarkan pertumbuhan Year-on-Year (YoY).

Baca juga:  Metaplanet Akuisisi Bitcoin Hingga Rp106 Miliar!

Faktor Pendorong Tren “HODL”

Salah satu alasan mengapa Bitcoin menjadi semakin langka adalah bahwa Bitcoin diciptakan sebagai aset deflasi dengan pasokan tetap, di mana hanya akan ada 21 juta BTC yang beredar di dunia. 

Menurut data CryptoQuant , cadangan Bitcoin yang tersisa di exchange global saat ini hanya berkisar di 2.560.058 BTC. Keterbatasan ini mendorong para pemegang Bitcoin untuk menahan aset mereka secara jangka panjang, menciptakan tekanan suplai yang memperkuat tren Hold on for Dear Life (HODL).

Baca juga: Metrik Cadangan Bitcoin di Exchange Sentuh Titik Terendah Sejak 2022

Adapun, persetujuan ETF Bitcoin spot di AS pada awal tahun 2024 mendorong lebih banyak investor institusi yang memborong Bitcoin, dibandingkan investor ritel. Data dari SoSoValue menunjukkan bahwa penerbit ETF Bitcoin saat ini mengelola BTC hingga US$58,8 miliar, yang menyumbang pangsa pasar hampir 5% dari total keseluruhan kapitalisasi Bitcoin.

Sementara itu, CEO Blockstream, Adam Back, mencatat bahwa saat ini tidak ada opsi beli (put) atau jual (call) yang berdurasi lebih lama dari satu tahun. Menurutnya, hal ini disebabkan oleh keengganan sebagian besar trader opsi untuk menjual call mereka, mengingat tingginya permintaan di pasar yang akan dengan cepat menyerap opsi-opsi tersebut.

Baca juga: Bitcoin Masih Menjadi Top Performer Walau Kuartal 3 Melemah

0

Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.

PoolX: Kunci untuk token baru.
APR hingga 12%. Selalu aktif, selalu dapat airdrop.
Kunci sekarang!

Kamu mungkin juga menyukai

ETF Bitcoin AS lebih berharga dari sebelumnya setelah aliran masuk 7 hari berturut-turut

Sejak diluncurkan lebih dari setahun yang lalu, ETF Bitcoin spot yang berbasis di AS telah mengumpulkan hampir $40 miliar dalam arus masuk bersih kumulatif. Rentetan arus masuk selama tujuh hari terakhir telah membawa nilai ETF ke titik tertinggi minggu ini — lebih dari $123 miliar dalam total nilai aset bersih. Nasdaq mengajukan perubahan aturan pada hari Jumat yang akan memungkinkan penebusan dan penciptaan dalam bentuk untuk iShares Bitcoin Trust, ETF terbesar di pasar.

The Block2025/01/25 22:23

Jupiter mengakuisisi saham mayoritas di Moonshot, mengumumkan 'Jupnet' dan dana AI senilai $10 juta di acara Catstanbul

Pengumuman Singkat Solana DEX aggregator Jupiter, sebagai bagian dari acara "Catstanbul", mengumumkan akuisisi platform memecoin Moonshot, meluncurkan dana $10 juta untuk pengembangan AI open-source bersama Eliza Labs, dan memperkenalkan jaringan omnichain 'Jupnet', yang saat ini dalam tahap uji coba awal. Jupiter juga meluncurkan versi 'V2' dari platform tersebut, menyatakan bahwa platform tersebut kembali dalam versi beta seiring penambahan fitur baru untuk "setiap bagian dari stack." Pada acara tersebut, proyek AI Eliza Labs mengumumkan sebuah

The Block2025/01/25 22:23