200 Juta Orang Akan Jadi Investor Bitcoin, Kok Bisa? Cari Tahu!
Pada 23 Desember mendatang, MicroStrategy akan resmi masuk dalam indeks NASDAQ 100, di mana langkah ini membuat lebih dari 200 juta orang secara tidak langsung menjadi pemilik Bitcoin.
Nama-nama besar seperti Paul Krugman, Jamie Dimon, Elizabeth Warren, hingga Jerome Powell juga akan terpapar BTC, meskipun beberapa dari mereka masih memandang MicroStrategy sebagai skema Ponzi.
“Banyak orang yang menyebut MicroStrategy hanya menerbitkan ekuitas dan utang setiap kali harga Bitcoin naik untuk membeli lebih banyak Bitcoin. Namun, hal ini seperti pengembang properti di Manhattan yang terus mengeluarkan utang untuk membangun lebih banyak gedung seiring nilai properti yang meningkat. Ini adalah bagian dari perekonomian,” ujar Pendiri dan Ketua Eksekutif MicroStrategy, Michael Saylor, dalam wawancaranya bersama CNBC.
Dampak Masuknya MicroStrategy ke NASDAQ 100
Berdasarkan video terbaru Simply Bitcoin , langkah MicroStrategy ini memiliki implikasi besar terhadap adopsi global Bitcoin.
Saat ini, perusahaan tersebut memegang lebih dari 43.900 BTC dengan nilai keuntungan sebesar US$2 miliar. Sahamnya bahkan telah naik 500 persen tahun ini, mengungguli seluruh perusahaan di SP 500.
“Inklusi ini mempercepat adopsi Bitcoin oleh negara, perusahaan dan institusi besar. Bitcoin akan menjadi bagian dari neraca keuangan rumah tangga, korporasi, dana pensiun dan bahkan negara,” jelas Matthew Kratter dari Bitcoin University.
Tren Investasi Pasif dan Dampaknya
MicroStrategy kini akan mendapat manfaat dari tren investasi pasif yang mendominasi lanskap investasi AS. Indeks NASDAQ 100 sendiri telah mengungguli SP 500 selama tujuh dari sepuluh tahun terakhir.
“Setiap kali dana 401(k) Anda mengalir ke NASDAQ 100, secara tidak langsung Anda memperkuat neraca MicroStrategy, yang akan digunakan untuk membeli lebih banyak Bitcoin,” tambah Michael Saylor.
MicroStrategy bukan satu-satunya pemain besar yang memanfaatkan Bitcoin sebagai aset utama. Perusahaan seperti Riot dan institusi besar lainnya juga terus menambah kepemilikan Bitcoin mereka.
Hingga kini, ETF berbasis Bitcoin telah memiliki sekitar 1,3 juta BTC, atau sekitar 5 persen dari total suplai.
Sebagai Aset Strategis Nasional
Diskusi tentang Bitcoin tidak hanya terbatas pada perusahaan besar. Beberapa negara kini mulai mengadopsi Bitcoin sebagai bagian dari strategi nasional mereka.
“Jika AS ingin tetap relevan dalam ekonomi digital, mereka perlu mengizinkan bank dan perusahaan AS untuk mengeluarkan stablecoin yang didukung dolar AS,” ujar Michael Saylor.
Stablecoin seperti Tether dan Circle telah menunjukkan potensi besar untuk mendukung perekonomian global. Saat ini, Tether memiliki lebih dari 84.000 BTC, senilai US$8,4 miliar, yang juga digunakan untuk mendukung cadangan asetnya.
BTC dan Peluang Besarnya
Menurut data, total kekayaan global saat ini mencapai sekitar US$900 triliun. BTC, dengan pasokan atau suplai terbatasnya, diperkirakan memiliki potensi pasar sebesar US$450 triliun.
“Banyak yang bertanya apa kegunaan BTC. Jawabannya adalah untuk menyimpan kekayaan jangka panjang dan melindungi nilai dari inflasi,” ujar Dante dari Simply Bitcoin.
Bitcoin bukanlah skema Ponzi seperti yang sering dituduhkan. Sebaliknya, kripto nomor satu ini adalah inovasi yang menawarkan perlindungan kekayaan dan potensi besar untuk masa depan keuangan global.
Dengan semakin banyaknya institusi, negara dan individu yang mengadopsi kripto itu, masa depan aset digital ini terlihat semakin cerah. [st]
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Kamu mungkin juga menyukai
Editor yang Dipecat, Artikel yang Disensor: CoinDesk Menghadapi Pengawasan Industri yang Keras
Penipuan TerraUSD Mo Shan Menjadi Mahal: SEC Memberlakukan Penalti $123 Juta
Keadilan Tertunda? Banding Gugatan Ripple vs. SEC Menghadapi Ancaman Penutupan
Prediksi Harga Tron: TRX Akan Menembus $1 Pada Q1 2025, Tetapi Kripto Viral Baru Ini Dapat Mengalahkannya