• BlackRock baru-baru ini membeli Bitcoin senilai US$443 juta bulan ini, memperkuat minatnya yang semakin besar terhadap aset digital.
  • BlackRock memperluas investasi kripto sambil menunggu keputusan SEC tentang perdagangan opsi ETF Ethereum, yang ditetapkan pada April 2025.

Awal bulan ini, pasar kripto dikejutkan dengan kabar bahwa BlackRock telah membeli Bitcoin senilai US$443 juta. Tindakan ini menunjukkan bahwa, dalam situasi pasar yang sering berubah-ubah, raksasa manajemen aset dunia ini semakin yakin akan masa depan Bitcoin. Lalu, apa yang memotivasi BlackRock untuk terus meningkatkan kepemilikan Bitcoin mereka?

💥BREAKING: BlackRock has already bought $443.0 MILLION worth of #Bitcoin this month alone!

MASSIVE!🚀 pic.twitter.com/Eh6yUX2rON

— Crypto Rover (@rovercrc) February 15, 2025

Bitcoin dan Strategi Baru BlackRock

BlackRock tampaknya tidak hanya mengikuti tren kripto. Rencana mereka untuk meningkatkan visibilitas di pasar aset digital termasuk pembelian Bitcoin yang signifikan ini. Melihat masa lalu, organisasi ini sering menggabungkan teknologi keuangan modern dengan aset tradisional.

Sebagai contoh, BlackRock mengubah High Yield Municipal Fund-nya – dengan aset US$1,5 miliar – menjadi ETF aktif yang dikenal sebagai iShares High Yield Muni Active ETF (HIMU). Seperti yang telah kami laporkan sebelumnya, tindakan ini tidak hanya memperluas portofolio ETF mereka, tetapi juga menunjukkan kesungguhan mereka dalam menggabungkan instrumen tradisional, termasuk obligasi, dengan inovasi kripto, termasuk Ethereum dan Bitcoin.

Bitcoin: Aset Spekulatif atau Pilar Investasi Masa Depan?

Pembelian Bitcoin oleh BlackRock bukanlah peristiwa yang terisolasi. Institusi keuangan besar lainnya juga mulai melakukan pembelian serupa di belakang layar. Menariknya, fenomena ini menunjukkan bagaimana Bitcoin , yang sebelumnya dikenal sebagai aset spekulatif, kini mulai dianggap sebagai pilar yang memungkinkan dalam portofolio investasi jangka panjang.

BlackRock juga menambahkan Bitcoin senilai US$22,3 juta pada tanggal 15 Februari. Mengapa terus menambahkan ketika harga Bitcoin tidak menentu? Anda mungkin bertanya-tanya. Jawabannya mungkin berkaitan dengan penilaian jangka panjang perusahaan terhadap masa depan Bitcoin, terutama terkait dengan inflasi dan ketidakpastian ekonomi dunia sebagai lindung nilai.

Selain itu, keputusan ini juga didukung oleh tren yang semakin jelas: institusi keuangan besar mulai membuka diri terhadap aset digital. Jika diibaratkan dalam dunia kuliner, Bitcoin bukan lagi hidangan eksotis yang hanya menimbulkan rasa penasaran, tetapi sudah menjadi bagian dari menu utama di banyak meja investasi.

Hambatan Regulasi: ETF Ethereum Menunggu Keputusan

Meskipun langkah mereka di Bitcoin tampaknya akan berjalan mulus, BlackRock masih menunggu keputusan penting lainnya. CNF juga melaporkan bahwa Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) menunda persetujuan opsi perdagangan untuk ETF Ethereum hingga 9 April 2025.

Jika disetujui, ETF ini dapat membuka peluang baru bagi investor untuk melakukan lindung nilai atau berspekulasi di sektor kripto dengan cara yang lebih terstruktur.

Penundaan ini, bagaimanapun, mengungkapkan betapa berhati-hati pihak berwenang terhadap inovasi di sektor kripto. BlackRock mungkin mengambil pendekatan dua arah, meningkatkan kepemilikannya di Bitcoin sambil menunggu persetujuan untuk memperluas eksposurnya di Ethereum.

Menariknya, penundaan ini telah memicu perdebatan di antara investor institusional dan ritel. Banyak orang yang bertanya apakah Ethereum dalam jangka panjang akan menjadi aset pilihan, mengikuti jejak Bitcoin. Dalam dunia investasi, ambiguitas semacam ini sebenarnya adalah bumbu yang menonjolkan daya tarik tersendiri.